should i give up? or should i just keep chasing pavement?
tadi, seseorang bilang, "Uda ada calon tujuh anak buat kembali ke reguler."
and i was like, "Seriously? Tujuh? Seseorang pasti bercanda."
well, nyesek banget.
kalo kamu liat film thriller dan dari delapan belas tokoh cuman tujuh orang yang mati, itu tergolong cuman dikit.
tapi kalo kamu lagi naik bus, busnya kecelakaan, dan kamu ngalamin sendiri, *naudzubillah deh* dan ada tujuh dari delapan belas orang yang meninggal..
kamu baru bakalan tahu kalo ternyata TUJUH ITU BANYAK. Banget.
kadang aku mikir, oke, nggak papalah kembali ke reguler.
dunia juga nggak akan kiamat meski aku turun dan keluar dari kelas itu.
tapi terkadang mikir juga hal-hal aneh kayak, "Mungkin aku bukan anaknya ayah-mama lagi kalo aku turun ke reguler." atau, "Mungkin nggak akan ada orang yang mau temenan sama aku lagi kalo aku turun ke reguler." atau, "Kamu bakalan jadi orang paling bodoh, idiot, dan keliatan nggak punya otak kalo sampe turun ke reguler!"
which is, jlebb banget.
aku sudah berkali-kali bilang sama diri aku sendiri, "Udalah. Turun ya turun aja. Ngapain dibikin ribet?"
dan uda berkali-kali bilang ke temenku, ratih, "Aku uda pasti turun ke reguler dan aku uda siap."
tapi, ternyataa *ketawa sumbang* aku nggak sesiap itu.
tetep aja rasanya kaya ada yang mukul-mukul dadaku.
to feel like you have such a big power, that was an amazing feeling.
to feel like you're the special one, have a class, and different (in a good way), that was a precious feeling.
mungkin, aku cuma merasa nggak siap dianggap biasa lagi.
dianggap bodoh lagi.
dianggap nggak punya keistimewaan lagi.
dianggap aneh lagi.
dan dianggap-dianggap lainnya.
karena aku uda jadi seseorang yang 'biasa' seumur hidupku dan nggak ada cara untuk merubahnya.
aku uda jadi seseorang yang 'bodoh' sepanjang umurku dan nggak akan ada yang pendapat yang menggantinya.
aku capek.
just let it flow. let it be.
but i just couldn't.
they say it isn't a very big deal to back to usual place you used to be.
but actually, it is. sorry to say such thing.
aku jadi inget seseorang yang pernah bilang, "Carry on, please?"
itu sederhana.
tapi kalimat itu masih aku inget sampe sekarang.
seseorang yang jauh, tahu aku bakal nyerah sebelum tanding, dan dia ngucapin kata-kata itu.
asdfghjkl.
kyuhyun-ah? dongsoo-ya? what if...
what if i told you if there was a sunshine, in the end of the tunnel?
/but never give up on anybody. or anything. miracles do happen everyday./
**)
a/n: aku bener-bener suka bulan november, tapi buka catatan awal bulan sama curhatan galau kaya gini. :'(
aaah, galau maksimal malem ini. minggu depan rapot semester satu dibagi.
dan senin, hari yang menentukan. akankah tetep di A18? atau ikut moving-class kaya yang lain?
aku. belom. siap.
0 komentar:
Posting Komentar