this was happiness. this was life. this was good.

“Kuberitahu satu hal tentang jatuh cinta–kau tidak akan jatuh cinta pada sesuatu yang biasa dan sempurna. Kau akan jatuh cinta pada sesuatu yang luarbiasa, indah, namun tetap dengan kekurangannya.”

**)

I guess I’m being melancholy this moment. Whatsoever. You fall for everything I am, right?

**)

Ia terjadi padaku seperti bait puisi datang pada penyair. Rimanya membisikkan metafor-metafor yang tak dikenali oleh jiwa yang dingin dan taktis. Ia terjadi padaku seperti aroma apel yang melekat pada dahannya–tak berantara, manis dan sulit dilupakan. Ia terjadi padaku dengan matanya yang lebar menembakkan pertanyaan-pertanyaan tentang hidup dan perasaan tak berujung; dengan senyum tertarik seperti bulan sabit di malam panjang; dengan suara-suara polos dan khas yang terkecap seperti gambaran polaroid bayi yang baru lahir, tak ada kepura-puraan, tak ada keegoisan. Ia terjadi padaku seperti pagi yang menarik malam untuk tidur. Begitu saja dan tanpa peringatan.

**)

Di hari-hari yang lalu, pemuda dengan air muka sendu itu tidak menyadari betapa wajah gadis yang menunduk itu menarik untuk diamati. Dirasanya biasa saja, dengan kacamata yang sedikit turun saat sang gadis menamatkan kalimat-kalimat sastra dan fiksi cerdas yang dipautnya erat.

Di hari-hari yang lalu, pemuda dengan postur diam seperti selalu itu tidak menanggapi betapa panggilan-panggilan dari bibir mungil dan terkadang tawa dengan naik nada di akhirnya itu sungguh menarik. Pikirnya, tak ada hebatnya sosok mungil yang duduk di bangkunya dan bersenandung kecil itu karena ia seperti bulan–ada disana namun redupnya jarang menarik perhatian.

Namun hari ini, bolehkah pemuda itu bilang bahwa selama ini ia tertidur seperti Cyclops yang dimabukkan oleh Odissey hingga tak menyadari matanya ditusuk? Bolehkah pemuda itu berkata ia adalah woodchuck yang berhibernasi hingga tak menyadari indahnya salju hingga matahari membangunkan mimpinya?

Ini adalah hidup dan tambahannya adalah–gadis itu membuatnya terasa manis.

**)

a/n: nah, gue juga nggak tau ini apa.

jadi jangan tanya. kalo mau buat film, ibaratnya ini cuma potongan shoot-shoot sedetik dua detik. dan potongan-potongan itu tergeletak disana tanpa ada yang merapikannya --> mulai lagi.

potongan ini tercipta setelah baca beberapa writing-tumblr dan kahlil gibran. as always -_- jadi beberapa lines emang terinspirasi dari sana.

it just.. my mind goes babbling all the time and wont shut up. maybe just, give some shots? lmao.