He doesn't familliar with the word "exaggerate."

/ Agustus 06, 2013 /
Gimana ada sih orang yang nulisnya bagus banget kayak gitu? Cowok lagi. Uda tenang, gak meledak-ledak, pemikirannya dalem banget, susah dicerna, bikin orang merenung dan mikir... yaaaa, same here. Begitu jujur sama tulisannya, gak mengada-ngada, gak berusaha bikin orang terkesan, gak persuasif, gak sok-sokan. Kenapa Tuhan bikin ada cowok SMA yang nulis kaya bukan manusia? Kenapa dia bisa nulis dengan gaya yang tenang tanpa keburu mikir kata-katanya bakal ilang? Kenapa dia nggak punya masalah sama kata-kata yang menguap? KENAPA?

Aku bilang, dear folks. Aku keren karena bisa nulis puisi berbait-bait pake rima. Aku keren karena aku baca Haruki Murakami dan Dan Brown. Aku keren karena aku ngefans banget sama Sapardi Djoko Damono. Aku keren karena aku bisa bedain sepuluh tenses berbeda dan aku merasa keren saat baru nemu padanan kata baru di urbandictionary.com. Aku keren karena blog aku statnya bisa sampai 360rb dalam satu setengah tahun. Aku keren karena aku pengen Love and Misadventure-nya Lang Leav. Aku keren saat seseorang ngutip "I swear we were infinite," dan tahu quote itu darimana. Aku keren karena di rak bukuku ada buku Pride and Prejudice. Aku keren karena aku pernah baca Anne of Green Gables dalam bahasa Inggris dan dengerin audio book-nya di youtube. Aku keren karena... KARENA CUMA AKU YANG MERASA AKU KEREN. Iya aku lagi sombong dan biarin aja abaikan yang satu ini karena aku mau nulis tentang sesuatu yang lain dan karena aku nulis dengan kecepatan empat puluh kata per menit.

Oh ya, keren karena bisa bikin list idiot tentang kenapa dan gimana jadi keren... karena itu cuman keren abal-abal. Karena cewek keren mana yang nggak langsung beli majalah Ceci waktu tau ada foto-foto Lee Donghae pake baju tidur dan rambutnya messy morning... dan AH UDA NGGAK BAHAS ITU.

Dan heck, rasanya baca sesuatu yang sederhana setelah nulis meledak-ledak itu kaya dilemparin ke awan sama bintang-bintang trus kembali lagi dan sadar kalo kita harus nginjek tanah. Rasanya kaya dikasih kain batik setelah dikasih setelan night-gown dari Gucci. Rasanya kaya kembali sama ikan asin setelah satu tahun makan ikan salmon. Rasanya kaya dikasih lagi bunga melati setelah sebulanan pake parfum Chanel No. 5. Rasanya kaya... kaya menghirup udara yang sederhana, bersih, ga pake konotasi, dan aku suka! Demi Tuhaaaaaaan... Ciptakan satu juta--bukan, satu miliar lagi orang yang nulis kaya dia. Ciptakan lagi satu triliun orang yang bisa nulis dan bikin orang-orang ngangguk-ngangguk sama tulisannya. I beg you PLEASE PLEASE PLEASE. Dunia butuh lebih banyak lagi orang yang bisa nulis tanpa kata sederhana namun memaksudkannya. Dunia butuh orang-orang dengan jari yang mengetik dengan halus di keyboard dan mikir dulu sebelum nulis tanpa ngetik tombol enter dan backspace keras-keras. Dunia butuh orang-orang yang nulis diary publically dan nunjukin sama dunia itu sendiri betapa mereka sederhana, betapa mereka nggak dibuat-buat, BETAPA AKU BUTUH JADI KAYAK MEREKA DAN NGGAK NULIS MELEDAK-LEDAK KAYAK GINI...

Betapa aku jadi Mia Thermopolis-nya Meg Cabot dan itu satu bukti lagi aku nggak bisa nulis tenang tanpa pake capslock KAYA GINI tapi masa bodo, aku habis nangis. Nangis karena baca sesuatu yang sederhana. Nangis karena ternyata hidup bisa indah banget kalo kamu tau cara nulisinnya dengan tepat. Nangis karena seseorang serasa bener-bener mikir sebelum nulis. Nangis karena selamanya aku nggak bisa nulis dengan cara yang aku pengen. Nangis karena orang lain bisa gitu. Nangis karena cuman sedikit orang yang bisa. Dan nangis karena AKU UDA NEMU SALAH SATUNYA :') Selamat selamat selamat. Cuman sedikit orang yang bisa nulis dengan jujur dan aku bukan salah satunya, TAPI KAMU IYA!

Gimana bisa ada orang nulis segitu bagusnya?

2 komentar:

{ Unknown } on: 5 November 2013 pukul 05.54 mengatakan... Balas

Kalo aku, udah baca Pride and Prejudice, To Kill A mocking bird, Animal farm, sama dialog drama Macbeth yang kesemuanya dalam bahasa Inggris. Udah gitu aku pajang di rak buku dan ga aku sentuh2 lagi karena sama sekali ga tertarik. bisa dibilang keren ga?

{ sheila } on: 10 November 2013 pukul 00.32 mengatakan... Balas

@Nicole Jung:

Uda pernah rafting dan merasa bangga? Kalo gitu kamu keren. Uda pernah ikut marathon 10k dan bangga? Kalo gitu kamu keren. Uda berani nonton Sadako sendirian dan bangga? Kamu masih tetep keren.

Kembali sama kita, keren itu saat uda bangga sama apa yang uda kita lakuin. Baca Jane Austen tadi uda bangga belum? Kalo iya berarti kamu keren.

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 I'm mostly tired., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger