Sedih Dan Bahagia, Mana Yang Kau Cinta?

/ September 04, 2012 /
Begitu sederhananya rasa sedih. Seperti gelap yang merupakan ketiadaan dari cahaya, sedih hanyalah ketiadaan dari rasa bahagia. 

Di sisi yang berhadapan, bahagia adalah sesuatu yang jauh dari kata sederhana. Begitu kompleks. Orang boleh bilang aku bodoh karena mengatakan hal seperti ini. Atau orang yang pesimistis pada rasa senang. Namun, bagiku jatuh dalam rasa sakit yang menyedihkan jauh lebih mudah daripada melambung seperti balon udara yang terbang karena tekanan dari api yang meniupnya.



Mengapa sedih itu identik makna dengan gelap? Karena kita tidak membutuhkan tenaga untuk bersedih seperti kita tidak membutuhkan energi untuk berada dalam gelap. Kamu perlu meyalakan lilin, menyulut api, atau mencari bola lampu untuk menciptakan cahaya, Namun dalam gelap, tidak ada resultan usaha yang dibutuhkan. Kau hanya berkedip, dan gelap itu ada. Kau hanya berhembus, dan sedih itu tercipta.

Pertanyaannya, akankah kita merasa nyaman dengan rasa sedih hanya karena lebih mudah bertemunya? Akankah kita jatuh cinta pada rasa sakit hanya karena terlalu sering memeluknya? Bukankah rasa senang lebih membahagiakan, namun sebagian dari kita lebih sukar untuk mengadakan? Entah.

Yang jelas, kesedihan itu adalah sesuatu yang sederhana.

**)

p.s : Buat tulisan ini saat ngrasa galau. Dan hebatnya, hampir tiap sore aku galau, dan hampir tiap malam aku mempertanyakan kenapa aku galau *apaan sih chey -_-
Lalu secara ngga sengaja mikir, gampang banget buat ngegalau, tapi kenapa susah banget buat carry on? :(

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 I'm mostly tired., All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger